Seiring dengan pertambahan usia, kekuatan tulang dan sendi bisa jadi semakin menurun. Sehingga hampir banyak orang lanjut usia yang mengalami osteoporosis atau osteoarthritis. Tetapi, Anda yang masih muda jangan tenang dulu. Osteoarthritis juga dapat menyerang Anda yang masih berusia 20-50 tahun lho!
Radang sendi atau osteoarthritis merupakan peradangan yang terjadi pada daerah sendi dan tulang. Osteoarthritis memang rata-rata dialami oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas. Sebab seiring dengan bertambahnya usia, bantalan antara tulang rawan dan sendi akan semakin menipis. Pada tahap yang parah, peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan.
Persendian yang normal sendiri terdiri dari tulang rawan artikular dengan struktur berupa kerangka makromolekul, air, dan sel-sel. Semua bagian dari tulang rawan memiliki tugas dan peran masing-masing untuk menjaga stabilitas dan perlindungan sendi, Jika terjadi perubahan pada struktur tulang rawan artikular, maka dapat memicu terjadinya cedera dan degenerasi tulang rawan serta sendi. Cedera sendi akan menyebabkan terjadinya ketidakstabilan dan degenerasi tulang rawan artikular. Akibatnya penderita osteoarthritis akan sulit berjalan, jongkok, mudah jatuh, nyeri, gerak terbatas, cepat lelah, dan depresi.
Pada usia muda, diagnosis adanya penyakit osteoarthritis terkadang sulit dilakukan. Sebab sebagian besar penderita tidak merasakan nyeri yang signifikan. Osteoarthritis pada usia muda juga terjadi akibat beberapa faktor risiko sehingga disebut sebagai osteoarthritis sekunder. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya osteoarthritis pada usia dini:
Trauma yang terjadi pada daerah sendi berisiko lebih besar untuk menimbulkan osteoarthritis di masa yang akan datang. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2011 yang melibatkan petugas militer aktif. Hasilnya, petugas militer ini memiliki risiko lebih tinggi menderita osteoarthritis dibanding kelompok usia yang sama dengan mereka.
Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas juga memiliki risiko lebih besar terkena osteoarthritis. Biasanya nyeri sendi terjadi pada daerah lutut. Karena kondisi obesitas akan memberi beban lebih pada lutut yang mengakibatkan nyeri sendi.
Penyebab lain dari osteoarthritis pada usia muda adalah genetik. Faktor genetik ini memberi kontribusi sebesar 50% pada seseorang untuk mengalami osteoarthritis. Sehingga Anda perlu berhati-hati jika dalam keluarga terdapat riwayat penyakit nyeri sendi.
Atlet berisiko terkena osteoarthritis karena sering melakukan gerakan berulang. Tidak hanya itu, latihan angkat beban yang biasa dilakukan atlet sebagai latihan kebugaran juga menambah risiko nyeri sendi. Dari sebuah penelitian, didapatkan lebih dari 80% atlet sepak bola dengan riwayat trauma di daerah lutut menderita osteoarthritis setelah 10-30 tahun.
Pada penelitian lain juga ditemukan bahwa perempuan lebih rentan terkena osteoarthritis. Nyeri sendi ini terjadi akibat menopause. Pada perubahan siklus menstruasi ini, terjadi perubahan hormon yang menyebabkan proses gangguan pada sel, termasuk sendi.
Untuk Anda yang masih muda, tetapi memiliki beberapa faktor risiko di atas, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter. Upaya ini merupakan langkah awal untuk dilakukan pemeriksaan fisik pada sendi Anda. Anda juga dapat melakukan pencegahan osteoarthritis agar tidak semakin parah dengan Mediflex.
Mediflex merupakan krim glukosamin dengan kadar glukosamin sulfat yang tinggi sebesar 10%. Penggunaan minyak alami juga membuat Mediflex dapat membawa sejumlah besar glukosamin untuk menembus lapisan kulit dan pembuluh darah sehingga memberi dampak langsung pada sendi. Mediflex sangat cocok bagi Anda yang ingin mengurangi rasa nyeri ataupun sebagai tindakan pencegahan terhadap osteoarthritis. Mari menjaga kesehatan tulang dan sendi Anda dengan Mediflex agar Anda bebas bergerak dan tetap produktif!
Salam,
KALCare
Sumber: