Waspada, Bermain Pasir dapat Menyebabkan Cutaneous Larva Migrans

Waspada, Bermain Pasir dapat Menyebabkan Cutaneous Larva Migrans

Fams, Si Kecil suka bermain pasir? Hati-hati ya Fams. Soalnya belum lama ini di sosial media muncul sebuah gambar tangan seorang anak yang dimasuki cacing akibat bermain pasir. Kondisi ini dalam medis disebut sebagai cutaneous larva migrans.

 

Pengertian cutaneous larva migrans

 

Cutaneous larva migrans merupakan infeksi kulit yang disebab oleh larva cacing. Infeksi ini ditandai dengan munculnya tonjolan kemerahan di kulit yang berkelok-kelok, layaknya cacing atau ular. Jenis cacing yang dapat menyebabkan cutaneous larva migrans adalah cacing tambang. Cacing tambang dapat hidup dan bertelur di dalam usus hewan. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi tempat hidup cacing tambang adalah kucing, anjing, domba, serta kuda.

 

Telur cacing tambang dapat keluar bersamaan dengan kotoran dari hewan. Selanjutnya, telur akan menetas dan berkembang menjadi larva di tanah atau pasir. Larva cacing tambang dapat memasuki tubuh manusia ketika melakukan kontak langsung antara kulit dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi larva. Misalnya saat berjalan tanpa alas kaki atau berbaring di tanah atau pasir tanpa memakai alas. Sehingga kebanyakan cutaneous larva migrans dapat terjadi pada anak-anak yang bermain di taman ahau pasir, pembasmi hama, petani, tukang kebun, hingga pekerja bangunan.

 

bahaya bermain pasir pada anak-anak

 

Cutaneous larva migrans sering kali menimbulkan gejala berupa gatal atau seperti ditusuk selama 30 menit saat larva cacing sedang memasuki kulit. Larva ini bisa berdiam hingga beberapa bulan, atau menjalar secara perlahan serta membentuk tonjolan kemerahan dan ruam. Tonjolan dan ruam yang disebabkan oleh menjalarnya cacing tambang memiliki karakteristik berkelok seperti ular, dengan lebar sekitar 2-3 mm. Panjangnya sendiri dapat mencapai 3-4 cm dari tempat awal larva masuk ke dalam kulit. Beberapa area tubuh yang paling sering terinfeksi adalah tangan, kaki, pinggul, hingga alat kelamin.

 

Pengobatan cutaneous larva migrans memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Tujuannya agar dokter melakukan pemeriksaan Optical Coherence Thomography atau OTC yang menggunakan gelmobang cahaya untuk memastikan jenis parasit di kulit. Setelah itu dokter akan memberikan obat anti cacing guna menyembuhkan infeksi, serta salep khusus untuk mengatasi rasa gatal.

 

Upaya pencegahan cutaneous larva migrans

 

Bagi Fams yang ingin mencegah cutaneous larva migrans terutama pada anak, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Memastikan pasir yang dimainkan anak bukan bekas pembuangan air besar hewan seperti kucing atau anjing.
  2. Meminta anak menggunakan alas kaki saat bermain atau berjalan di atas pasir.
  3. Mencuci tangan anak dengan menggunakan air bersih dan sabun setelah bermain pasir.
  4. Bagi yang memiliki hewan peliharaan, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter hewan.

 

Itulah penjelasan mengenai cutaneous larva migrans ya Fams. Jadi walaupun bermain pasir baik untuk meningkatkan kreativitas anak dan membantunya dalam upaya mendekatkan diri dengan alam, Anda perlu berhati-hati juga ya. Jangan sampai karena suka bermain pasir, Si Kecil dapat terkena cutaneous larva migrans.

 

Selain itu, Anda perlu mendampingi Si Kecil saat bermain pasir ya Fams. karena menurut sebuah penelitian dalam jurnal Zoonoses and Public Health, pasir mengandung bakteri yang berbahaya yaitu Clostridium Difficile atau dikenal dengan C.diff. C.diff merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi pada usus. Sehingga penderita akan mengalami diare berat. Untuk itu, Anda perlu juga memberikan Morinaga Chil Kid Platinum karena terdapat Faktor Pertahan Tubuh Ganda untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh anak agar tidak mudah sakit. Anda bisa mendapatkan Morinaga Chil Kid Platinum dengan mudah di sini.

 

dukung kesehatan anak dalam segala aktivitasnya dengan Morinaga Chil Kid Platinum

 

Salam,

KALCare

 

Sumber:

Ngeri! Akibat main pasir, cacing ini masuk ke tangan seorang bocah