Menjelang akhir tahun, biasanya Indonesia akan mengalami musim hujan. Bahkan beberapa daerah dapat mengalami bencana banjir karena curah hujan yang tinggi dan terjadi secara terus-menerus. Kondisi ini tentu akan sangat mengkhawatirkan, mengingat bencana banjir juga dapat menyebabkan masyarakat terkena penyakit akibat banjir. Berikut merupakan 5 penyakit yang perlu Anda waspadai ketika banjir melanda.
Penyakit yang dapat terjadi pada saat bencana banjir yang pertama adalah diare. Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa feses menjadi encer serta frekuensi buang air besar yang menjadi lebih sering daripada biasanya. Penyakit diare umumnya disebabkan oleh virus. Misalnya seperti rotavirus, shigella, E.coli, dan cryptosporidium. Virus ini dapat menyebar karena kurangnya fasilitas air bersih selama banjir terjadi.
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegepypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini ditandai dengan demam yang tinggi dan menyebabkan nyeri sendi serta otot sehingga tulang terasa seperti mengalami retak. Demam berdarah dengue dapat terjadi karena setelah banjir biasanya akan terdapat banyak genangan air, baik yang disengaja ataupun tidak. Genangan air ini berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak, termasuk nyamuk yang menyebabkan DBD. Sehingga perlu dilakukan upaya 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan mikroba lainnya. ISPA dapat terjadi pada salah satu atau lebih bagian saluran pernapasan. Penyakit ini memiliki gejala utama berupa batuk, demam, hingga merasakan sesak napas. Penyakit ini dapat menular dengan cepat ke sesama melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Penyakit selanjutnya yang rawan terjangkit selama banjir adalah penyakit kulit. Penyakit kulit yang terjadi dapat berupa infeksi hingga alergi karena kebersihan yang tidak terjaga selama banjir terjadi. Beberapa jenis penyakit kulit yang biasa terjadi selama banjir seperti kurap, kutu air, dermatitis alergi, dan folikulitis. Hampir sama dengan penyakit ISPA, penyakit kulit juga mudah menular.
Penyakit yang lebih dikenal sebagai tifus ini juga rentan terjadi selama bencana banjir. Tifus dapat terjadi karena bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Kedua bakteri ini dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk selama bencana banjir. Jika penyakit tifus tidak ditangani dengan segera, dapat memberikan efek komplikasi kepada penderitanya. Di antaranya seperti komplikasi pneumonia, pleuritis, dan miokarditis atau peradangan otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit yang terjadi akibat banjir:
Itulah 5 penyakit yang dapat terjadi selama bencana banjir. Untuk itu Anda harus tetap mempersiapkan daya tahan tubuh untuk menyambut musim hujan agar tidak mudah terserang penyakit. Jangan lupa beli nutrisi kesehatan keluarga, termasuk Blackmores Vitamin C 500 mg dengan mudah di sini.
Salam,
KALCare
Sumber:
https://sains.kompas.com/read/2020/02/26/130200923/waspada-7-penyakit-pasca-banjir-dan-pencegahannya?page=all