Curah hujan yang tinggi hampir di seluruh daerah di Tanah Air menyebabkan banjir terjadi pada beberapa kota. Kondisi banjir dapat menyebabkan masyarakat mengalami berbagai penyakit, salah satunya penyakit kulit. Sehingga bagi Anda yang mengalami banjir, perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah kulit akibat bajir.
Berdasarkan International Journal of Dermatology yang diterbitkan pada tahun 2013, terdapat 4 kategori penyakit kulit akibat banjir. Yaitu dermatitis kontak iritan, infeksi kulit, penyakit akibat trauma, dan penyakit kulit lainnya. Simak penjelasannya berikut ini.
Dermatitis iritan dapat terjadi akibat masuknya zat kimia atau bahan iritan ke dalam kulit. Kondisi ini menyebabkan peradangan hingga kerusakan pada kulit. Zat kimia atau bahan iritan yang dimaksud seperti detergen, pestisida, dan zat kimia lain yang terbawa oleh air pada saat banjir. Biasanya dermatitis kontak iritan terjadi pada bagian kaki atau pun tangan. Dermatitis kontak iritan dapat ditandai dengan bercak kemerahan pada area kulit yang terkena bahan iritan. Selain itu, kulit akan terasa panas, terbakar, dan gatal. Kondisi keparahan dermatitis kontak iritan tergantung pada durasi kulit terendam di dalam air. Jika semakin lama, maka risiko kerusakan kulit juga semakin berat. Dermatitis kontak iritan yang tidak segera ditangani dengan baik akan menyebabkan masuknya bakteri atau jamur.
Dalam mencegah dermatitis iritan, Anda perlu menghindari air banjir yang diduga mengandung zat kimia. Hal ini dapat ditandai dengan warna air banjir yang berbeda dari biasanya, atau bahkan berbau. Gunakanlah pakaian yang dapat menutup kulit dengan baik agar tetap kering. Jika sudah mengalami dermatitis kontak iritan, Anda dapat menggunakan salep kortikosteroid dan melakukan penanganan infeksi sekunder.
Saat terkena banjir, terkadang Anda terpaksa harus terendam air untuk menyelamatkan keluarga serta barang-barang di rumah. Kulit yang lama terendam banjir dapat menyebabkan munculnya infeksi jamur, bakteri, atau bahkan cacing. Infeksi jamur atau disebut juga kandidosis intertriginosa paling sering terjadi pada korban banjir karena kondisi kulit tubuh yang lembap dalam waktu yang cukup lama. Jamur juga lebih cepat berkembang biak karena kondisi air yang kotor pada saat banjir. Infeksi umumnya muncul pada sela-sela jari kaki yang ditandai dengan bercak kemerahan, maserasi, hingga rasa gatal.
Pada infeksi bakteri, kulit akan mengalami luka bernanah serta kemerahan di sekitarnya. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi kulit adalah kuman Streptococcal pyogenesis dan Staphylococcal aureus. Lalu pada infeksi akibat cacing, kondisi infeksi dapat ditandai dengan tonjolan kemerahan pada kulit yang menyerupai ular dan rasa panas. Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh cacing larva yang banyak terdapat di dalam air, bahkan dapat berkembang biak.
Untuk mengatasi infeksi kulit akibat jamur, bakteri, atau cacing, Anda perlu mengurangi durasi tubuh terendam air banjir agar kulit tidak terlalu lama dalam kondisi lembap. Sesudah kulit terkena air banjir, segera keringkan agar tidak memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Anda juga dapat menggunakan obat khusus untuk mengatasi infeksi akibat jamur, bakteri, dan cacing.
Masalah kulit dapat terjadi akibat trauma. Pada saat banjir, banyak benda yang ikut hanyut terbawa air. Tidak terkecuali benda-benda tajam yang dapat melukai tubuh seseorang. Akibatnya kulit akan mengalami trauma berupa luka lecet, tusu, dan memar.
Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu menggunakan pakaian, terutama alas kaki yang dapat melindungi kulit dari benda-benda tajam yang hanyut pada saat banjir. Jika sudah terluka, segera bersihkan area kulit yang terluka, lalu obati. Hindari juga kulit yang terluka dengan air agar tidak memperparah kondisi trauma pada kulit.
Terakhir, penyakit kulit lainnya dapat terjadi pada saat banjir berupa gigitan dari binatang, umumnya serangga. Sebab beberapa serangga seperti nyamuk berkembang biak pada air yang tergenang. Gigitan serangga dapat ditandai dengan bintik kemerahan dan rasa gatal pada kulit, terutama bagian lengan, tungkai bawah, dan kaki. Selain serangga, ada pula gigitan lipan atau bahkan lintah.
Untuk mencegah gigitan serangga terutama nyamuk, Anda dapat menggunakan obat anti nyamuk. Selain itu, gunakan pakaian panjang yang dapat menghindari gigitan serangga. Anda juga perlu berhati-hati dengan kondisi di sekitar banjir untuk menghindari gigitan binatang lain yang dapat muncul pada saat banjir.
Itulah tips mengatasi masalah kulit akibat banjir. Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan tubuh dengan mandi menggunakan air bersih dan sabun setelah kulit terkena air banjir. Dengan begitu, Anda dapat membersihkan tubuh dari bakteri atau kuman yang menempel. Setelah itu, keringkan tubuh dan gunakan pakaian yang juga kering.
Nah, bagi Anda yang ingin merawat kulit, dapat menggunakan Blackmores Vitamin E Cream ya. Blackmores Vitamin E Cream terbuat dari bahan alami seperti avocado oil, vitamin E, minyak biji aprikot, dan vitamin A yang dapat memelihara kulit. Blackmores Vitamin E Cream juga aman digunakan untuk semua jenis kulit karena tanpa pewangi dan pewarna. Anda bisa langsung mendapatkan Blackmores Vitamin E Cream dengan mudah di sini. Temukan juga berbagai tips perawatan kulit lainnya pada artikel KALCare.
Salam,
KALCare
Sumber:
http://www.rscarolus.or.id/article/waspada-penyakit-kulit-saat-banjir
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-V-3-I-P3DI-Februari-2013-67.pdf