Menyebarnya virus corona saat ini menjadi topik terhangat. Virus corona sudah menyebabkan 540 orang masuk rumah sakit dan 17 orang meninggal dunia. Virus corona juga berpindah dengan cepat ke beberapa provinsi lain di Tiongkok. Bahkan, beberapa negara seperti Jepang, Thailand, dan Amerika Serikat sudah menyatakan menemukan kasus atau pasien coronavirus di negaranya. Virus corona menyebar tidak hanya lewat hewan dan manusia, tetapi menyebar lewat udara melalui radikal bebas.
Sebelum mengenai radikal bebas dan antioksidan Anda harus memahami proses oksidasi pada tubuh. Oksidasi adalah sebuah proses kimia dalam tubuh yang membuat sel menjadi tua dan mati. Sama seperti ketika Anda melihat buah yang sudah matang dan dipetik dari pohon dan pada akhirnya menjadi busuk, begitu jugalah proses kimia pada sel tubuh manusia.
Untuk mengimbangi proses oksidasi, tubuh membentuk sel-sel baru untuk mengganti sel yang mati. Walaupun tubuh sudah menggunakan oksigen dengan sangat efektif, namun setidaknya ada 10 persen kesalahan yang bisa terjadi dan menyebabkan beberapa sel mati akibat kekurangan oksigen. Sel-sel ini kehilangan molekul oksigen penting pada tubuh mereka yang membuat mereka bebas. Selanjutnya, sel-sel ini akan berkeliaran dalam tubuh dan mencoba mengeluarkan oksigen dari sel lain yang masih sehat. Ini yang kemudian menyebabkan radikal bebas. Sebenarnya, radikal bebas bermanfaat mengubah makanan menjadi energi pada tubuh saat manusia berolahraga. Namun jika radikal bebas yang dihasilkan melebihi jumlah antioksidan alami dapat menyebabkan stres oksidatif. Stress oksidatif adalah proses dalam tubuh yang dapat memicu kerusakan sel. Oleh sebab itulah penyakit seperti kanker, jantung, parkinson, katarak, bakteri hingga virus seperti corona bisa menyerang tubuh.
Untuk mencegah stres oksidatif, dibutuhkan antioksidan yang mampu melawan radikal bebas supaya kerusakan sel tidak terjadi. Karena, antioksidan adalah sang penyelamat ketika tubuh terserang oleh radikal bebas yang berbahaya. Antioksidan adalah zat yang memiliki elektron berlebih dan bisa menangkal radikal bebas yang berlebih.
Proses antioksidan bekerja adalah saat virus dan bakteri menyerang, tubuh akan memiliki kadar radikal bebas yang lebih tinggi. Sel imun pada umumnya juga menyimpan antioksidan, namun pada kejadian infeksi yang berkepanjangan, fungsi sel imun dapat terganggu oleh radikal bebas. Antioksidan memiliki kemampuan menetralkan zat radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel imun. SOD (Superoxide Dismutase) merupakan antioksidan alami dalam tubuh yang berperan pada tahap awal pertahanan terhadap radikal bebas yang terbentuk saat terjadi infeksi virus maupun bakteri.
Nutrisi tambahan yang mengandung antioksidan alami telah terbukti mampu memperbaiki fungsi imun, terutama sistem imun tubuhnya sedang menurun. Antioksidan alami SOD juga terbukti memiliki kemampuan menjaga fungsi sel imun Helper T1 dan Helper T2, oleh karenanya kadar normal antioksidan di dalam tubuh sangat penting untuk menjaga ketahanan imun yang dimediasi oleh sel T, khususnya terhadap infeksi virus dan bakteri.
Sayuran dan buah-buahan adalah sumber antioksidan yang baik untuk tubuh. karena banyak mengandung vitamin C dan E, selenium, beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaksantin. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan sumber antioksidan dari Glisodin karena mengandung ekstrak melon (Cucumis melo) alami yang dapat dikonsumsi oleh segala usia. Glisodin mengandung SOD (Superoxide Dismutase) 250IU + Gliadin yang berfungsi sebagai penangkal utama radikal bebas. Anda bisa mendapatkannya di sini!
Itulah penjelasan fungsi antioksidan untuk mencegah penyakit terutama virus corona. Yuk, langsung saja beli Suplemen & Vitamin untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Glisodin di KALBE Store. Karena KALBE Store toko online terpercaya yang menjual suplemen makanan & vitamin dewasa terbaik online.
Salam,
KALBE Store
Sumber: