Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, 1 dari 88 anak di dunia tergolong anak autis atau berisiko mengalami autisme. Sebenarnya, apa itu autisme? Dan, bagaimana cara merawat anak yang mengalaminya?
Autisme menunjukkan gejalanya selama kurun waktu tiga tahun pertama kehidupan anak, khususnya ketika ia berusia 16-36 bulan. Dan, angka kejadian autisme 4 kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, tanpa memandang gaya hidup atau status ekonomi keluarga mereka.
Anak autis memiliki masalah dalam hal komunikasi. Mereka sulit untuk memahami maksud dan tujuan dari orang lain, sehingga hal tersebut membuat mereka sulit untuk mengekspresikan perasaan atau keinginan mereka sendiri melalui kata-kata, gerakan tubuh, sentuhan dan ekspresi wajah. Untuk mengetahui apa penyebab autisme cukup sulit, namun sebagian besar peneliti percaya bahwa, autisme terjadi akibat faktor genetik, terpapar berbagai obat-obatan atau zat kimia berbahaya selama masa kehamilan, ibu yang mengonsumsi alcohol selama hamil, menyandang diabetes ataupun obesitas. Meskipun belum ada penyebab autisme yang dikatakan secara jelas, namun yang pasti autisme terjadi akibat dari ketidaknormalan yang terjadi di otak, terutama dalam menginterpretasikan dan memproses bahasa atau cara berkomunikasi.
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan anak autis. Tetapi, dengan bantuan dokter, therapis, dan pendidikan khusus, anak autis mampu berkomunikasi dengan lebih baik, dan meningkatkan kemampuan sosial mereka. Namun, Anda harus benar-benar memahami bagaimana anak autis melihat dunia, karena panca indera mereka tidak berfungsi secara seimbang. Akibatnya, mereka menyerap semua informasi yang masuk tanpa seleksi. Terlalu banyak detail informasi yang masuk ke dalam otak menjadikan mereka kesulitan untuk mengkomunikasikan informasi yang didapatkannya. Maka, pahamilah informasi apa yang sedang berusaha disampaikan mereka kepada lingkungannya.
Meskipun demikian, anak autis belum tentu tidak memiliki masa depan. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari keluarga, banyak anak dengan autisme yang memiliki masa depan cerah, karena umumnya anak autis memiliki kemampuan menonjol di bidang-bidang tertentu, seperti matematika, seni, musik dan bidang lainnya. Jadi, autisme bukanlah akhir dari dunia. Jika anak Anda divonis autisme, berikan ia perhatian dan dukungan lebih, dan ajari ia agar bisa hidup mandiri tanpa perlu banyak bantuan orang lain.
Salam,