Di bulan Januari 2021 ini, Tanah Air kembali berduka atas bencana alam yang terjadi. Ada bencana banjir di beberapa kota seperti Bangka Belitung, Jember, dan Kalimantan Barat. Ada juga bencana tanah longsor di Cianjur dan Batam. Serta bencana gelombang tinggi di Natuna dan Manado.
Sumber: kabar24bisnis.com
Bencana alam yang terjadi tidak hanya sekadar memberikan kerugian materil dan gangguan kesehatan pada masyarakat. Tetapi juga dapat memberikan efek pada psikologis. Sehingga diperlukan upaya penanganan kesehatan jiwa bagi para korban bencana alam. Tidak terkecuali dengan anak-anak.
Menurut sebuah penelitian, dampak psikologis cenderung lebih dirasakan oleh anak. Untuk itu diperlukan perlakuan khusus agar bencana yang terjadi tidak memberikan trauma psikologi terhadap anak. Untuk itu, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi trauma bencana alam pada anak.
Bencana alam yang terjadi secara cepat atau perlahan tentu dapat membuat panik. Bahkan rasa panik itu masih ada setelah bencana telah terjadi. Rasa panik yang muncul memang wajar, terutama khawatir bencana alam akan terjadi kembali, misalnya seperti gempa susulan. Tetapi jika Anda panik, rasa panik ini akan dirasakan juga oleh anak. Sehingga Anda perlu tetap tenang, agar anak meniru perilaku Anda dan menjadi rewel atau menangis karena merasa ketakutan.
Beritahu juga kepada anak mengenai kondisi yang terjadi saat itu. Usahakan Anda tidak berbohong, karena kebohongan akan membuat anak bertanya-tanya mengenai kondisi yang sebenarnya sedang terjadi. Sampaikan dengan cara yang sederhana dengan memberikan beberapa instruksi yang dapat mereka pahami sesuai dengan usia anak.
Setelah mendapatkan tempat aman untuk melindungi diri dari bencana, sediakan waktu untuk berinteraksi dengan anak. Ajaklah anak berbicara mengenai kondisi dan perasaannya. Biarkan anak mengungkapkan apa yang sedang dirasakan atau dipikirkan. Berikan pertanyaan yang penting kepada anak tetapi dengan nada yang halus dan tidak menuntut. Dengan begitu Anda membiarkan anak berbagi akan perasaan dan perhatian mereka sehingga suasana hatinya menjadi lebih baik.
Jika kondisi sudah memungkinkan, cobalah untuk mengajak anak melakukan aktivitas yang disukainya seperti bermain. Aktivitas ini dapat mengalihkan pikiran anak dari bencana yang dialami karena muncul rasa takut, cemas, dan resah. Selain itu, aktivitas bermain dapat memotivasi anak untuk tetap semangat dan menjalankan aktivitas seperti biasa walaupun telah mengalami bencana. Aktivitas bermain sangat penting untuk dilakukan terutama pada anak yang berusia 1-3 tahun. Selain itu, dukunglah anak untuk mengikuti aktivitas bermain atau mengajar yang biasanya dilakukan oleh para relawan.
Melihat kerusakan atau bahkan korban jiwa pada saat bencana dapat menurunkan psikologi anak. Untuk itu berikan dukungan kepada anak bahwa dibalik peristiwa yang terjadi pasti kembali membaik seperti semula. Beritahu anak agar tetap semangat dan bersyukur dengan keadaan yang ada. Dengan begitu anak dapat belajar untuk mengambil hikmah dari bencana alam yang terjadi, serta mendekatkan diri terhadap Sang Pencipta.
Cara yang satu ini mungkin perlu dilakukan jika anak masih mengalami trauma berat beberapa hari setelah bencana. Misalnya jika anak terus-menerus menangis, atau masih berdiam diri. Tenaga medis akan melakukan pertolongan pertama pada anak yang mengalami hal tersebut dengan cara mendengarkan, menyatakan keprihatinan, menilai kebutuhan, serta tidak memaksa untuk berbicara. Selain itu, tenaga medis juga akan meminta pendamping dari keluarga terutama orang tua untuk melindungi anak lebih lanjut.
Itulah 5 cara untuk mengatasi trauma bencana alam pada anak. Anda juga dapat mengajak anak untuk membantu korban bencana alam yang sudah berada di tempat aman. Jangan mengajak anak untuk membersihkan lokasi bekas bencana sebab dapat membahayakan serta mengganggu kesehatan anak.
Perhatikan juga nutrisi bagi Si Kecil dengan memberikan makanan yang sehat dan bersih. Jika tersedia, Anda bisa memberikan susu untuk mendukung kesehatan anak. Seperti Susu Zee yang dapat membantu tumbuh kembang Si Kecil. Anda bisa mendapatkan atau memberikan donasi susu Zee dengan mudah di sini.
Salam,
KALCare
Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/24/120910520/cara-tepat-memulihkan-trauma-anak-korban-bencana?page=all