Setelah lahir, Si Kecil mendapatkan nutrisi melalui Air Susu Ibu atau yang lebih dikenal dengan ASI. Namun karena kebutuhan nutrisi yang semakin meningkat, asupan gizi Si Kecil perlu ditambahkan melalui makan tambahan yang disebut sebagai Makanan Pendamping ASI, atau MPASI. Tetapi tidak semua bahan makanan yang dikonsumsi bisa Ibu buat menjadi MPASI lho! Salah satu makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi adalah durian.
Durian merupakan buah yang identik akan kulitnya yang tajam serta aroma yang menyengat. Tetapi di balik tampilan serta aromanya, buah durian memiliki rasa yang nikmat serta daging buah yang lembut. Buah ini ternyata juga termasuk sebagai buah yang kaya akan vitamin dan mineral seperti vitamin C, kalsium, zat besi, zinc, dan antioksidan. Selain itu buah durian juga kadar gula dan serat yang tinggi. Sehingga dengan mengonsumsi durian, Anda bisa mendapatkan nutrisi serta energi.
Ternyata, kekayaan nutrisi yang terdapat pada buah durian tidak semuanya baik bagi anak, terutama yang berusia di bawah 1 tahun. Kandungan serat yang terdapat di dalam buah durian membuat orang yang mengonsumsinya harus melewati proses penghancuran melalui kunyahan. Karena biasanya anak usia di bawah 12 bulan masih dalam proses pertumbuhan gigi, tidak jarang makanan yang dikonsumsi akan langsung ditelan atau tidak dikunyah dengan cukup. Akibatnya serat di dalam durian akan banyak menyerap air di dalam tubuh sehingga membengkak pada usus dan perut. Kondisi ini menyebabkan risiko kesulitan buang air besar atau konstipasi pada bayi.
Lalu kandungan gula yang cukup tinggi pada durian tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh Si Kecil. Karena bayi sendiri memang tidak disarankan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. Hal ini terkait dengan kemampuan kinerja organ ginjal yang masih rentan dan lemah dibandingkan dengan orang dewasa. Kemampuan organ ginjal yang masih terbatas pada bayi membuat kebutuhan gula dan garam pada bayi sangat rendah, tidak sampai 1 gram perhari. Sedangkan setiap hari, bayi sudah memperoleh kebutuhan gula dan garam dari ASI atau susu formula yang dikonsumsinya. Itulah yang membuat bayi tidak perlu lagi mengonsumsi makanan atau minuman lain yang mengandung gula dan garam. Jika Si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan garam berlebihan, ginjal harus bekerja lebih keras daripada biasanya. Pada masa mendatang, kondisi ini akan menyebabkan risiko hipertensi dan penyakit ginjal pada usia dewasa.
Ditambahkan pula, durian termasuk dalam jenis makanan panas menurut pengobatan tradisional China. Jika bayi makan durian terlalu banyak, tubuh akan terlalu banyak mengumpulkan panas yang tidak baik bagi Si Kecil. Selain itu, tekstur durian yang lengket, dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pada area tenggorokan. Kondisi ini dapat menyebabkan Si Kecil kesulitan bernapas pada bayi. Bayi yang memakan durian juga dipercaya dapat mengalami sakit tenggorokan, dysphoria, hingga insomnia.
Itulah beberapa alasan kenapa bayi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah durian ya Fams. Maka dari itu, ahli menyarankan agar pemberian makanan keluarga terhadap Si Kecil dapat dilakukan pada usia di atas 1 tahun. Itu pun juga harus diperhatikan jumlahnya dan jika perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda.
Itulah mengapa Milna juga menghadirkan MPASI sesuai dengan usia Si Kecil. Sehingga nutrisi dan teksturnya lebih disesuaikan bagi anak. Yuk, langsung saja dapatkan bubur Milna dengan mudah hanya di sini.
Salam,
KALCare
Sumber:
https://kumparan.com/kumparanmom/alasan-bayi-dan-balita-sebaiknya-tidak-diberi-durian-1rVjOlqrCPN/full