Sebagian dari Anda mungkin sudah pernah mendengar kata hipertensi atau darah tinggi.
Untuk diketahui, tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam tubuh. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi.
Lalu sebenarnya apa penyebab gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi?
Hipertensi terbagi menjadi dua, hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, dan kecanduan alkohol.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.
Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
Gejala yang dapat muncul akibat hipertensi antara lain:
Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein.
Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin dan jaga berat badan agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah secara berkala ke dokter, terlebih jika Anda memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Jika tekanan darah sudah cukup tinggi, Anda diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani hipertensi:
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menurunkan tekanan darah dalam beberapa minggu. Biasanya, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup tanpa perlu konsumsi obat jika risiko pasien terserang komplikasi rendah.
Menurut Klikdokter, gaya hidup sehat yang yang perlu dijalani, antara lain:
Pada beberapa kasus, penderita hipertensi harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah untuk seumur hidup. Akan tetapi, dokter dapat menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan jika tekanan darah pasien sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup.
Dokter akan meresepkan obat anti-hipertensi pada pasien yang tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan berisiko terserang komplikasi.
Dikutip dari Klikdokter, Beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk menangani hipertensi adalah:
Penting bagi pasien untuk mengonsumsi obat di atas dalam dosis yang sudah ditentukan dan memberitahu dokter jika ada efek samping yang muncul.
Cara mencegah hipertensi adalah dengan menghindari faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang penyakit ini. Beberapa cara efektif yang dapat dilakukan adalah:
Itu dia faktor penyebab serta cara mengobatinya. Hipertensi harus sangat diperhatikan agar tidak mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa. Sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Anda juga bisa mencegah penyakit hipertensi dengan mengonsumsi vitamin Blackmores Odourless Garlic untuk menjaga kesehatan khususnya untuk menjaga tekanan darah. Karena Blackmores Odourless Garlic mengandung bawang putih yang membantu mengontrol tekanan darah.
Selain itu, tidak perlu takut dengan baunya, karena mengandung spearmint dan perteseli untuk menyamarkan bau dari tablet. Dapatkan Blackmores Odourless Garlic dengan berbagai promo menarik di KALCare E-Store.
Salam,
KALCare