Imunisasi Tambahan dan Manfaatnya

Imunisasi Tambahan dan Manfaatnya

Imunisasi adalah usaha menjaga kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap sebuah penyakit. Imunisasi bertujuan agar anak dapat terhindar dari penyakit menular berbahaya dan memiliki tumbuh kembang yang optimal. Terdapat dua jenis imunisasi, yaitu aktif dan pasif. Imunisasi aktif diperoleh setelah seseorang pulih dari penyakit atau melalui vaksinasi, sedangkan imunisasi pasif diperoleh dari ibu selama dalam kandungan.

 

Terlambat atau bahkan tidak sama sekali memberikan imunisasi tentu akan merugikan Anda dan Si Kecil. Sebab jika anak sudah terlanjur sakit, dampak yang ditimbulkannya akan jauh lebih berat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan yang terpenting adalah terganggunya tumbuh kembang anak tersebut.

Manfaat Imunisasi Tambahan

Manfaat-Imunisasi-Tambahan

  1.  Imunisasi sudah terbilang aman, cepat, dan sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit.
  2. Sekali diimunisasi maka setidaknya tubuh anak telah terlindungi dengan baik dari ancaman penyakit.
  3. Anak justru berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami gejala yang lebih parah jika tidak diimunisasi.

Imunisasi terbagi menjadi 2 jenis, yakni imunisasi yang diwajibkan (Program Pengembangan Imunisasi/PPI) dan imunisasi yang dianjurkan (Non-PPI).

Imunisasi yang diwajibkan

 Imunisasi-yang-diwajibkan

Usia 2 tahun merupakan batas usia untuk beberapa jenis imunisasi wajib lanjutan berikut:

1. Polio

Vaksin polio dosis pertama (polio-0) diberikan saat baru lahir. Dan saat usia menginjak 18-24 bulan merupakan waktu diberikannya vaksin polio-4. Jika Polio OPV dikenakan biaya sekitar Rp 50.000-Rp 150.000 dan Polio IPV Rp 300.000.

2. DTP-4

Vaksin DTP dosis pertama diberikan saat usia 6 minggu. Saat menginjak usia 18-24 bulan merupakan waktu diberikannya vaksin DTP-4. Harga imunisasi sekitar Rp 250.000.

3. Campak-2

Vaksin campak dosis pertama diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan vaksin kedua (imunisasi lanjutan) pada usia 24 bulan. Vaksin kedua ini tidak perlu diberikan apabila pada usia 15 bulan Si Kecil telah mendapatkan vaksin MMR. Karena masih termasuk imunisasi wajib dasar pemerintah, maka ketiga imunisasi di atas dapat diperoleh secara gratis di fasilitas kesehatan Pemerintah, seperti Posyandu ataupun Puskesmas, setempat. Harga imunisasi sekitar Rp 200.000-Rp 300.000.

4. Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi menular yang menyerang hati (liver) dan bisa berujung pada kanker hati atau sirosis. Vaksin hepatitis B termasuk dalam imunisasi dasar dan harus didapat segera setelah bayi baru lahir, paling lambat 12 jam setelah kelahiran. Namun, bayi harus mendapatkan suntikan vitamin K1 dulu 30 menit sebelum divaksin. Harga imunisasi sekitar Rp 200.000. Setelah jadwal vaksin yang pertama, imunisasi hepatitis B juga harus diulang saat usia 2, 3, dan 4 bulan. Pengulangan imunisasi ini bertujuan untuk memperbarui jangka waktu perlindungannya dan memperkuat sistem imun anak.

5. BCG

Vaksin BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). TBC adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang saluran pernapasan, dan mungkin menyebar kebagian tubuh lainnya. Berbeda dengan beberapa jenis imunisasi di atas, vaksin BCG cukup diberikan 1 kali sebelum bayi berusia 3 bulan. Efektivitasnya akan paling optimal jika diberikan saat bayi berusia 2 bulan. Harga imunisasinya sekitar Rp 300.000-Rp 400.000. Vaksin BCG bekerja menyerang bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi paru-paru dan selaput otak. Jadi, sejak lahir hingga usia 2 tahun, diharapkan anak sudah mendapatkan vaksinasi wajib dasar pemerintah berupa Hepatitis B, Polio, BCG, DTP, dan Campak.

 

Imunisasi yang dianjurkan

Imunisasi-yang-dianjurkan

Beberapa imunisasi pilihan yang dianjurkan oleh pemerintah (Non-PPI), antara lain Hib, PCV, Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, dan Varisela. Setelah anak menginjak usia 2 tahun, perlu dievaluasi kembali pemberian beberapa vaksin berikut:

1. Influenza

Rentang usia pemberian vaksin influenza pada anak adalah sejak 6 bulan hingga 18 tahun. Vaksin ini diberikan berulang setiap 1 tahun sekali. Bila imunisasi pertama dilakukan ketika anak berusia kurang dari 9 tahun, maka diberikan 2 kali dengan interval minimal 4 minggu. Harga Imunisasinya sekitar Rp 300.000-Rp 400.000.

2. Tifoid

Vaksin yang disebabkan penyakit tifus. Rentang usia pemberian vaksin tifoid pada anak adalah 24 bulan hingga 18 tahun. Setelah itu, diberikan vaksin ulangan setiap 3 tahun. Harga 1 kali imunisasi sekitar Rp 400.000-Rp 500.000.

3. Hepatitis A

Virus hepatitis A merupakan penyebab penyakit hati yang bisa menyebar lewat makanan atau feses penderita. Penyakit hepatitis A tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tapi anak-anak juga. Rentang usia pemberian vaksin Hepatitis A pada anak adalah 24 bulan hingga 18 tahun. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali, dengan interval 6-12 bulan. Membutuhkan biaya sekitar Rp 450.000 sampai Rp 500.000 untuk mendapatkan imunisasi ini.

4. Varisela

Virus penyebab cacar air ini memang tidak wajib diberikan, namun penyakit ini paling umum terjadi pada bayi dan anak. Usia pemberian vaksin varisela pada anak adalah setelah 12 bulan, terbaik pada umur sebelum Anak masuk ke Sekolah Dasar. Vaksin ini diberikan 1 kali. Namun, apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Harga Imunisasinya seharga Rp 500.000-Rp 700.000.

5. PCV

Vaksin PCV adalah vaksin yang diberikan untuk anak berusia lebih dari 2 tahun yang belum pernah mendapat vaksin ini. Pemberian vaksin ini cukup diberikan sebanyak 1 kali. Bila terlambat memberikan imunisasi, orang tua tetap harus membawa anak ke fasilitas kesehatan. Sebagian besar imunisasi tetap dapat diberikan sesuai jadwal, meskipun terlambat (catch up immunization). Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan vaksin ini adalah sekitar Rp 600.000-Rp 900.000.

6. HIB

Imunisasi bayi tambahan ini bisa diberikan pada usia 2, 4, 6, dan 15-18 bulan. Vaksin Hib punya manfaat untuk melindungi tubuh Si Kecil dari virus haemophilus influenza tipe B yang bisa mengakibatkan meningitis atau radang selaput otak, pneumonia atau infeksi paru, dan epiglotitis atau infeksi pada katup pita suara. Harga imunisasi vaksin ini sekitar Rp 275.000.

7. MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Imunisasi yang satu ini umumnya diberikan pada anak berusia 12-18 bulan dan diulang saat usia 6 tahun. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella (campak jerman). Tak hanya untuk mencegah beberapa penyakit di atas, vaksin ini juga direkomendasikan untuk anak yang punya penyakit kronis seperti kelainan jantung bawaan, kelainan ginjal bawaan, down syndrome, atau kistik fibrosis.

 

Pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak sesuai jadwal bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Mengingat besar manfaat imunisasi, Anda sebagai orang tua harus selalu ingat jadwal imunisasi anak. Sekalipun terlambat, Anda tetap harus membawa anak ke fasilitas kesehatan.

 

Untuk itu, tetap perhatikan kesehatan keluarga di rumah, dengan memberikan Si Kecil imunisasi sejak lahir dan bila usia 3 tahun keatas bisa diberikan vitamin dan suplemen untuk anak yaitu Starmuno Sirup. Starmuno Sirup Rasa Anggur ini immunomodulator yang menstimulasi sistem imun untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh dan membantu meredakan gejala selesma. Selain yang sirup, ada juga Starmuno Tablet untuk dewasa yang bermanfaat juga untuk memperbaiki daya tahan tubuh. Anda bisa dapatkan produknya di KALCare, karena di sini menjual suplemen dan vitamin anak dan dewasa.

 

Suplemen Starmuno untuk mendukung anak upaya menjaga kesehatan anak

 

Salam,

 

KALCare

 

Sumber:

Jadwal Imunisasi 2017. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017. Diakses pada 24 Juni 2021.