Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya memiliki gigi yang sehat dan putih bersih, sehingga anak pun menjadi percaya diri karenanya. Tak hanya itu, gigi yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Namun, tidak sedikit orang tua menyepelekan berbagai kebiasaan buruk yang diam-diam dapat merusak gigi anak.
Berbagai kebiasaan buruk yang bisa memengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak sebetulnya tak lepas dari gangguan emosional dan psikologis. Gangguan tersebut merupakan faktor penyebab anak melakukan suatu kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk ini dapat terjadi karena frekuensi dan durasi yang dilakukan anak.
Ibu, karena kesehatan gigi anak sangat penting, berikut ini adalah lima kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi anak yang harus Anda ketahui, hindari, dan perbaiki.
1. Mengisap ibu jari
Mengisap ibu jari atau yang disebut dengan thumb-sucking merupakan kegiatan memasukkan ibu jari atau bisa juga jari lainnya ke dalam mulut. Kebiasaan ini sering dilakukan saat anak mulai tumbuh gigi. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka dapat menyebabkan maloklusi, yaitu bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima sebagai bentuk yang normal. Akibatnya, gigi menjadi tidak sesuai pertumbuhannya dan rahang tidak berkembang dengan optimal.
Anak yang terbiasa mengisap ibu jari cenderung memiliki gigi yang tidak proporsional. Gigi atas akan terdorong ke arah depan, sehingga menyebabkan gigi menjadi tonggos. Selain itu, langit-langit mulut pun bisa berubah.
2. Minum susu dengan menggunakan botol dot
Sering kali orang tua memberikan susu kepada anaknya sebelum tidur dengan menggunakan botol dot. Pemberian susu dengan botol dot tersebut terkadang dibiarkan hingga anak tertidur dengan susu yang masih tergenang di dalam mulut. Ketika menyusu dengan botol dot, mulut akan tertutup dan menyebabkan gigi terendam oleh susu.
Saat anak tidur, aliran saliva akan berkurang sehingga menyebabkan pH di dalam mulut menjadi asam. Susu yang mengandung gula akan mempercepat terbentuknya karies pada gigi. Jika gigi tidak dirawat, maka akan berkembang menjadi lubang. Kebiasaan ini menyebabkan karies pada gigi yang disebut dengan nursing bottle caries.
3. Mengemut makanan
Mengemut atau menyimpan makanan di dalam mulut dapat memicu gigi menjadi berlubang. Selain itu, kebiasaan ini dapat menyebabkan rahang tidak dapat berkembang dengan optimal.
4. Makan makanan manis
Permen, cokelat, dan camilan manis lainnya merupakan makanan yang cenderung disukai anak. Padahal, jenis makanan tersebut mengandung gula yang tinggi. Sisa gula yang melekat pada gigi akan diubah oleh kuman-kuman plak menjadi asam. Permukaan gigi yang terkena oleh asam akan larut, sehingga gigi menjadi berlubang. Hal ini dapat diperparah bila anak tidak rajin menggosok gigi. Jangan lupa untuk membiasakan anak berkumur segera setelah makan-makanan manis.
5. Tidak menggosok gigi sebelum tidur malam
Menurut penelitian, menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur lebih efektif daripada saat pagi hari. Di Indonesia, kebiasaan anak-anak untuk menggosok gigi sebelum tidur masih jarang dilakukan. Padahal, mengabaikan kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur seolah membiarkan bakteri dan kuman berkembang lebih cepat dan mengakibatkan bau mulut pada pagi hari.
Demikianlah lima kebiasaan buruk yang sering dilakukan anak. Sebagai orang tua, Anda harus peka terhadap kebiasaan-kebiasaan tersebut. Jika anak melakukan satu atau beberapa di antaranya, segera perbaiki kebiasaan tersebut dan bantu anak menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi. Berikan susu anak, Morinaga untuk mendukung tumbuh kembang optimal. (Sumber: Klikdokter.com)
Salam,
KALBE Store