Saat kehamilan adalah saat yang cukup riskan bagi calon ibu dan janinnya. Gangguan kesehatan tak hanya bisa mengganggu keduanya. Dalam beberapa kasus, resiko dan dampak yang bisa ditimbulkan juga lebih besar.
Bahkan untuk penyakit seperti anemia, dampak yang diakibatkannya bisa lebih berbahaya bagi janin dan sang ibu. Lalu bagaimana cara mengatasi anemia selama kehamilan?
Beberapa jenis anemia memang harus diatasi dengan transfusi darah. Namun kasus seperti ini sebenarnya cukup jarang terjadi. Kasus yang paling banyak terjadi justru anemia karena kekurangan zat besi. Bisa dipastikan, penyebabnya karena kurangnya asupan gizi terutama beberapa nutrisi tertentu seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
Anemia selama kehamilan sangat berbahaya bagi tumbuh kembang bayi dan kesehatan ibu. Faktanya, anemia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir bayi yang rendah, pendarahan hebat pada ibu, bahkan kematian ibu dan bayi selama masa kehamilan.
Meskipun kejadian anemia ringan selama kehamilan banyak terjadi, hal ini dapat menjadi masalah serius yang dapat membahayakan jika tidak segera ditangani. Hal itu dikarenakan, ibu yang mengalami anemia memiliki sel darah merah yang tidak mencukupi kebutuhan pasokan oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi normal dari organ tubuh.
Padahal, selama kehamilan, normalnya volume darah akan meningkat hingga 45%, dan akan meningkatkan juga aliran darah ke dalam placenta untuk menjaga pertumbuhan janin agar tetap sehat. Kekurangan beberapa nutrisi ini digadang-gadang menjadi penyebab anemia yang utama pada ibu hamil.
Banyaknya kejadian anemia karena defisiensi gizi ini dikarenakan minimnya cadangan zat besi sebelum kehamilan terjadi. Tipe anemia inilah yang menyebabkan berkurangnya produksi hemoglobin (protein yang bertugas untuk membawa oksigen dalam darah).
Asam folat adalah vitamin yang sangat dianjurkan untuk dipenuhi sebelum dan selama kehamilan terjadi. Asam folat dapat mencegah munculnya cacat tabung saraf pada bayi yang tidak dapat disembuhkan di usia manapun. Asam folat juga berpengaruh terhadap metabolisme darah secara umum dalam tubuh.
Vitamin B12 adalah salah satu komponen utama dalam memproduksi sel darah merah. Oleh karena itu, kurangnya asupan vitamin B12 dapat berakibat terjadinya anemia pada seorang wanita, Biasanya anemia jenis ini muncul bersamaan karena defisiensi asam folat juga. Vitamin B12 biasanya terkandung dalam sumber protein hewani.
Menurut Angka Kecukupan Gizi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI di tahun 2019 menyebutkan peningkatan beberapa kebutuhan zat gizi termasuk Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin B12 selama masa kehamilan, yang dapat Anda lihat sebagai berikut:
Tapi para calon ibu tidak perlu khawatir. Anemia jenis ini bisa diatasi dengan mengubah pola makan dan menambah konsumsi makanan bergizi yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Selain itu, ibu juga bisa mengkonsumsi makanan di bawah ini.
Makanan jenis ini adalah sumber zat besi yang paling mudah diserap oleh tubuh. Bahan makanan yang termasuk sumber protein hewani adalah daging merah, ikan, ayam, dan telur. Tidak cuma mendapat manfaat dari zat besi, jenis protein hewani ini biasanya kaya akan protein, kolin dan vitamin B12 yang juga dibutuhkan dalam kehamilan.
Sayuran adalah salah satu sumber vitamin dan mineral terbaik. Namun untuk mengatasi anemia, sayuran berwarna hijau adalah yang terbaik. Beberapa contoh sayuran yang baik untuk mengatasi anemia adalah bayam dan brokoli. Keduanya memiliki kandungan zat besi yang tinggi serta kaya akan asam folat yang tentunya baik untuk perkembangan otak buah hati.
Penyerapan zat besi dari bahan makanan hewani maupun sayuran hijau dapat ditingkatkan dengan penambahan vitamin C yang juga terkandung dalam makanan seperti jeruk, paprika, dan tomat. Anda juga dapat mengombinasikan sayuran hijau yang kaya akan zat besi dengan buah-buahan yang tinggi akan vitamin C untuk dijadikan smoothies.
Kehamilan adalah momen yang paling membahagiakan bagi para wanita. Di saat inilah mereka sempurna sebagai seorang wanita. Namun karena kondisi yang lebih rapuh, calon ibu harus menjaga kesehatannya dengan baik. Makanan yang dikonsumsi juga harus dijaga. Karena pada saat ini, makanan yang masuk bukan hanya untuk sang ibu namun juga untuk janin yang dikandung. Bagi Anda yang sedang mencari susu ibu hamil untuk melengkapi kebutuhan nutrisi setiap harinya, Prenagen Mommy bisa dijadikan pilihan.
Prenagen Mommy adalah susu ibu hamil yang lengkap gizi, mengandung Nutrisi Makro (Karbohidrat, Lemak, & Protein) dan Nutrisi Mikro (Vitamin & Mineral), serta DHA dan Kalsium dengan jumlah yang tepat dan seimbang sesuai kebutuhan ibu hamil.
Jangan lewatkan berbagai informasi dan promo menarik khusus produk Prenagen melalui WhatsApp KALCare atau Telegram KALCare. Nikmati juga berbagai keuntungan berbelanja di KALCare seperti promo menarik, point reward, serta informasi kesehatan ibu hamil terkini melalui artikel atau kulwap bersama pakar yang bisa Anda ikuti di Instagram maupun Facebook KALCare.
Salam,
Sumber:
Angka Kecukupan Gizi 2019, Kemenkes RI http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
Nutrition during pregnancy. (2020).acog.org/Patients/FAQs/Nutrition-During-Pregnancy
Eating right during pregnancy. (2019). eatright.org/resource/health/pregnancy/what-to-eat-when-expecting/eating-right-during-pregnancy
3 Ways to Prevent Anemia in Pregnancy by Katherine Campbell, MD, MPH — Written by Jessica Timmons — Updated on January 4, 2021 https://www.healthline.com/health/pregnancy/iron-deficiency-anemia
Stephen, G., Mgongo, M., Hussein Hashim, T., Katanga, J., Stray-Pedersen, B., & Msuya, S. E. (2018). Anaemia in Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, and Adverse Perinatal Outcomes in Northern Tanzania. Anemia, 2018, 1846280. https://doi.org/10.1155/2018/1846280