Bagi orang dewasa, diet vegetarian merupakan cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan. Tetapi ternyata diet vegetarian juga diterapkan oleh sejumlah orang tua kepada anak mereka. Lantas, apakah anak yang menjalankan diet vegetarian juga akan mendapatkan manfaat bagi kesehatan?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai efek diet vegetarian pada anak, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu diet vegetarian. Diet vegetarian atau bisa disebut juga sebagai lacto-ovo-vegetarian adalah gaya hidup seseorang yang tidak mengonsumsi berbagai jenis daging atau olahan yang bersumber dari hewan, baik itu dari unggas, hewan mamalia, ataupun hewan laut. Untuk mengganti konsumsi daging, orang yang menjalankan diet vegetarian disarankan mengonsumsi kacang-kacangan. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics atau AND, diet vegetarian dapat meningkatkan manfaat kesehatan pada pencegahan serta pengobatan dari beberapa penyakit.
Menurut German Nutrition Association, diet vegetarian tidak direkomendasikan kepada anak. Baik itu kepada bayi, anak, maupun remaja. Sebab, diet vegetarian dapat meningkatkan risiko defisiensi zat gizi pada anak. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan pemberian produk turunan dari hewan sesering mungkin kepada anak untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Diet vegetarian pada anak dikhawatirkan karena dapat memberi risiko kekurangan zat gizi berupa protein. Protein hewani mengandung asam amino yang berguna untuk sintesis protein tubuh selama pertumbuhan dan produksi senyawa nitrogen seperti hormon atau neurotransmitter. Itulah yang membuat protein hewani dianggap lebih baik dibandingkan dengan protein nabati. Sebab ketersediaan biologis dan mutu pada protein hewani lebih tinggi dibandingkan dengan nabati.
Selain itu, zat besi esensial dari hewan baik untuk proses tumbuh kembang sistem saraf, terutama pada tahun pertama kehidupan anak. Hal ini terkait dengan peran pada mielinisasi, dan fungsi neurotransmitter. Ada pula kalsium yang penting untuk proses tumbuh kembang, dengan metabolisme yang diatur oleh vitamin D, serta penting bagi pemeliharaan kesehatan tulang. Kekurangan zat gizi ini akan membuat anak gagal tumbuh, mengalami gangguan pergerakan, dan keterlambatan perkembangan.
Namun, AND mengatakan pada kondisi tertentu, anak dapat menjalankan diet vegetarian. Yaitu bagi keluarga yang memiliki keyakinan tertentu untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, atau anak yang mengalami alergi protein hewani. Tetapi bagi anak yang alergi protein hewani, diet vegetarian hanya dilakukan untuk jangka waktu tertentu. Sehingga pemberian susu soya seperti Morinaga Chil Kid Soya dapat diberikan kepada anak sebagai nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan. Sebab Morinaga Chil Kid Soya merupakan susu pertumbuhan dengan Isolat Protein Kedelai yang berkualitas tinggi setara dengan susu sapi. Selain itu, di dalam susu Morinaga Chil Kid Soya mengandung Formula Moricare+ Prodiges yang merupakan Sinergi dari Faktor Kecerdasan Multi Talenta, Faktor Pertahanan Tubuh Ganda, dan Faktor Tumbuh Kembang Optimal agar anak tumbuh sehat dan cerdas.
Tetapi perlu Anda ketahui, diet vegetarian pada anak yang alergi terhadap susu sapi membutuhkan pemantauan khusus dari dokter. Sebab biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi sebagai tambahan nutrisi tumbuh kembang anak. Lalu seiring perkembangannya, anak akan kembali dikenalkan dengan protein hewani melalui makanan beserta turunannya.
Jadi, diet vegetarian pada anak memang belum terbukti efeknya bagi kesehatan ya Fams. Tetapi pola hidup vegetarian baik bagi anak agar menyukai konsumsi buah serta sayur. Tidak terkecuali dengan anak yang alergi terhadap susu sapi. Yang terpenting, Anda tetap menjaga kebutuhan nutrisi anak agar tetap terpenuhi sehingga dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, serta sehat. Caranya dengan tetap memberikan Morinaga Chil Kid Soya yang bisa Anda dapatkan dengan mudah di sini. Tersedia juga lho paket bulanan Morinaga Chil Kid Soya dengan gratis mainan brick set untuk Si Kecil.
Salam,
KALCare
Sumber: