Bunda pasti sering mendengar istilah hamil kebo. Sebutan ini bukan mengarah pada kehamilan hewan kerbau ya. Namun, hal ini menandakan bahwa ibu tidak merasakan gejala apapun selama masa kehamilan.
Lantas, sebenarnya hamil kebo itu seperti apa? Apa saja tanda dari hamil kebo? Yuk, Bunda, simak informasinya di bawah ini.
Meski hamil kebo sudah menjadi sebutan yang lumrah, sebenarnya istilah ini tidak ada di dalam dunia medis.
Sebutan ini biasanya ditujukan bagi ibu yang tidak mengalami gejala atau tanda apapun selama kehamilan, entah itu mual, muntah, dan sakit kepala.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Autonomic Neuroscience, gejala morning sickness terjadi pada 70-80 persen ibu hamil. Itu artinya, ada 30-20 persen ibu yang tidak mengalami kondisi tersebut.
Bukan berarti hamil kebo membuat Bunda tidak mengalami tanda kehamilan sama sekali. Tentu, tanda hamil seperti telat menstruasi dan perubahan hormon tetap ada.
Kondisi hamil kebo terjadi karena tidak semua tubuh ibu hamil sensitif terhadap perubahan hormon yang ada.
Berikut adalah tanda dan ciri seorang ibu mengalami hamil kebo.
Pada trimester satu dan dua biasanya muncul gejala muntah dan mual. Gejala ini sering disebut juga sebagai morning sickness.
Muntah dan mual pada Bunda yang sedang hamil disebabkan oleh hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang tinggi.
Lebih sensitifnya indra penciuman selama masa kehamilan juga bisa menyebabkan morning sickness selama masa kehamilan.
Nah, ketika kondisi kehamilan kebo, Anda tidak akan merasakan gejala morning sickness ini.
Perubahan hormon saat hamil dapat menimbulkan sakit kepala, bahkan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Nyeri punggung dan pinggang biasanya terjadi juga akibat peregangan jaringan ikat tulang pada persendian ibu hamil.
Peregangan ini merupakan proses alami tubuh dalam mempersiapkan persalinan. Nyeri punggung juga disebabkan oleh perubahan pusat gravitasi tubuh karena perkembangan kandungan.
Nah, jika Bunda hamil kebo, umumnya tidak akan merasakan gejala ini atau hanya nyeri-nyeri kecil dan masih bisa beraktivitas.
Tak sedikit ibu yang tidak nafsu makan saat hamil. Ada yang tidak nafsu makan di trimester awal saja, ada yang sampai trimester akhir.
Umumnya hal ini disebabkan oleh kondisi mual dan muntah yang sering dialami ibu. Rasa ingin muntah membuat ibu tak nafsu makan.
Selain itu, rasa cemas dan stres di awal kehamilan bisa juga jadi pemicu ibu kehilangan nafsu makannya.
Sementara itu, ibu yang mengalami hamil kebo tidak akan mengalami kesulitan saat makan. Hal ini dipengaruhi oleh tidak adanya gejala muntah dan mual yang dirasakan.
Jadi, ibu bisa makan apa pun. Namun, tetap diperhatikan, ya, Bu, setiap makanan yang dikonsumsi. Penting untuk ibu mengonsumsi makanan kaya nutrisi agar tumbuh kembang janin optimal.
Baca juga: Tips Menaikkan Berat Badan Bagi Ibu Hamil yang Terlalu Kurus
Perubahan bentuk tubuh dan keluhan selama masa kehamilan bisa membuat ibu hamil susah tidur. Akhirnya, ibu hamil pun sering merasa lelah.
Namun, tidak demikian dengan hamil kebo. Ibu hamil akan mudah untuk tidur di mana saja dan kapan saja.
Ini karena suka makan dan tidur, ibu yang hamil kebo akan terlihat lebih malas daripada yang lain. Mungkin dua kebiasaan inilah yang menjadi cikal bakal adanya istilah hamil kebo.
Karena tidak mengalami muntah dan mual, Bunda yang mengalami hamil kebo akan lebih leluasa dalam beraktivitas.
Selain itu, Bunda juga tidak mengalami kekurangan nutrisi karena dapat mengonsumsi makanan yang disuka tanpa harus dimuntahkan kembali.
Kemudahan untuk tidur juga membuat ibu tidak merasa lelah karena mendapat istirahat yang cukup dalam menjalani aktivitas harian.
Ada yang bilang jika hamilnya tidak mengalami gejala apapun, berisiko keguguran. NamunB bunda tidak perlu khawatir, karena hal ini hanya mitos belaka.
Keguguran tidak ada hubungannya apakah seorang ibu mengalami mual dan muntah sewaktu hamil.
Ada banyak kondisi lain yang dapat mempengaruhi risiko keguguran, seperti usia, riwayat keguguran sebelumnya, riwayat merokok dan konsumsi alkohol, serta adanya masalah pada rahim.
Walaupun terlihat enak dan menguntungkan, hamil kebo juga dapat memberikan efek negatif bagi ibu hamil, terutama bagi kesehatan.
Ibu bisa jadi kurang memperhatikan apa yang dikonsumsi karena bisa makan dan minum apa saja. Efeknya, janin bisa berpotensi lahir dengan berat badan berlebih.
Begitu juga dengan kondisi ibu, yang akan mengalami kenaikan berat badan lebih banyak.
Efek negatifnya tidak hanya disitu saja. Rasa malas dan mudah untuk tidur pada hamil kebo membuat ibu kurang melakukan aktivitas fisik.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak pada tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: Pentingnya Minum Susu Ibu Hamil dari Trimester Awal
Jika Anda mengalami hamil kebo, tetap pastikan rutin periksa ke dokter kandungan dan mengonsumsi makanan sehat, ya.
Konsumsi makanan yang kaya protein, lemak baik, vitamin, dan mineral, sehingga janin pun tumbuh dengan baik.
Anda bisa mengonsumsi suplemen atau susu khusus ibu hamil untuk membantu penuhi asupan selama kehamilan.
Direview oleh: dr. Isman Sandira
Penulis: Cindy Regina | Editor: Nimas Mita
Sumber: