Pernahkah Anda merasakan merasa ingin buang air kecil secara terus menerus? Hati-hati, mungkin ini merupakan pertanda yang jelas bahwa Anda mengalami anyang-anyangan. Sebenarnya apakah anyang-anyangan berbahaya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Anyang-anyangan atau dalam dunia medis disebut sebagai polakisuria merupakan perasaan tidak puas saat buang air kecil yang disertai rasa panas atau nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh kandung kemih yang tidak mampu menahan urine dalam jumlah yang semestinya.
Normalnya, air seni akan keluar pada saat kandung kemih dalam keadaan penuh. Gejala ini pada umumnya lebih banyak ditemukan pada perempuan. Sebab posisi anatomi saluran kencing perempuan yang lebih pendek daripada laki-laki sehingga mempermudah masuknya bakteri.
Selain disebabkan oleh bakteri, ada juga faktor lainnya yang menyebabkan anyang-anyangan. Bahkan salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat lho. Maka berikut ini merupakan penyebab terjadinya anyang-anyangan yang perlu Anda ketahui:
Gangguan pada saraf akan memengaruhi otot di sekitar kandung kemih sehingga mengganggu proses buang air kecil.
Kekurangan cairan membuat kandung kemih tidak dapat melakukan pembuangan dengan baik. Kondisi ini menyebabkan infeksi. Infeksi menimbulkan rasa terbakar saat buang air kecil, bau urin menyengat, tidak nyaman pada perut bagian bawah, demam, hingga berdarah saat buang air kecil.
Batu ginjal akan mengganggu aliran urin yang keluar sehingga membuat air seni keluar sedikit demi sedikit. Selain mengalami anyang-anyangan, penderita akan mengalami nyeri hebat yang menjalar hingga ke pinggang, mual, muntah, demam, bahkan berdarah saat buang air kecil.
Saat sedang hamil, terjadi pembesaran organ rahim atau uterus seiring dengan usia kehamilan. Ini menyebabkan penekanan pada organ di sekitarnya, termasuk kandung kemih sehingga merangsang pengeluaran urin.
Beberapa obat dapat menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih. Contohnya seperti obat penurun tekanan darah yang bersifat diuretik.
Radioterapi terutama pada bagian perut akan membuat kandung kemih tidak elastis. Efeknya, pasien akan mengalami anyang-anyangan.
Sayangnya, kebanyakan orang menganggap anyang-anyangan sebagai hal yang sepele. Padahal kenyataannya, anyang-anyangan dapat menjadi pertanda bahwa Anda mengalami masalah kesehatan serius berikut ini.
Frekuensi buang air kecil yang melebihi batas normal bisa menjadi pertanda penyakit diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Pada laki-laki, kondisi ini dapat memberi efek penekanan terhadap organ di sekitarnya, salah satunya saluran kencing atau uretra. Akibatnya terjadi penghambatan pada jalan urin saat keluar, serta menimbulkan rangsangan pada kandung kemih untuk terus mengosongkan isinya.
Kerusakan pada saraf dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih Anda. Termasuk membuat peningkatan frekuensi buang air kecil dan rasa ingin berkemih yang tidak tertahankan.
Selain nyeri punggung dan adanya darah pada urine, gejala kanker kandung kemih juga ditandai dengan anyang-anyangan.
Untuk mengatasi anyang-anyangan terutama yang sudah parah dan berlangsung lama, Anda sebaiknya segera langsung melakukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berupa tes fisik seperti tes urin dan USG kandung kemih untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Anda juga bisa mencegah anyang-anyangan lho. Caranya mudah, Anda cukup banyak minum air putih. Pada laki-laki dianjurkan untuk konsumsi air putih sebanyak 2 liter setiap hari. Sedangkan perempuan 1,6 liter tiap harinya. Khusus untuk perempuan, wajib untuk menjaga kebersihan pasca buang air kecil. Seperti membasuh area kewanitaan dari arah depan ke belakang untuk mencegah infeksi.
Nah, Anda pilih yang mana, mencegah atau mengobati anyang-anyangan? Pasti Anda akan memilih mencegah. Sebab dengan mencegah, Anda bisa terhindar dari rasa tidak nyaman saat hendak buang air dan tidak mengganggu aktivitas harian. Yuk ubah kebiasaan Anda agar tubuh selalu fit dan sehat!
Salam,
KALBE Store
Sumber: