5 Tanda Cacingan pada Anak

5 Tanda Cacingan pada Anak

Masalah cacingan pada anak di Indonesia masih banyak terjadi. Bahkan menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006, dari survey yang dilakukan Subdit diare pada tahun 2002-2003 di 40 Desa, 10 Provinsi, menunjukkan prevalensi infeksi cacing menunjukkan angka 2,2%-96,3%. Dari data tersebut, kebanyakan kasus terjadi pada anak usia sekolah, yaitu 5-14 tahun.

 

Penyebab cacingan pada anak

 

ketahui penyebab cacingan pada anak

 

Cacingan pada anak dapat ditularkan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui makanan atau minuman yang telah tercemar oleh telur cacing, atau melalui tanah yang disebut juga sebagai soil transmited helminthiasis. Selain itu, Indonesia sendiri merupakan Negara dengan iklim tropis sehingga menambah tingkat angka cacingan yang cukup tinggi sebesar 28%. Apalagi ditambah dengan faktor-faktor seperti kurangnya kebersihan, sanitasi, pasokan air, kepadatan penduduk, hingga tanah yang lembab.

 

Jenis cacing yang menginfeksi

 

Beberapa jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh anak dapat menimbulkan infeksi. Berikut ini merupakan jenis cacing yang dapat menginfeksi anak:

1. Cacing gelang

Cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh pada fase telur. Telur cacing gelang biasanya terdapat pada sayuran dan buah yang tidak dibersihkan secara baik. Cacing gelang dewasa dapat mencapai ukuran 20-30 cm dan mampu bertelur sebanyak 200.000 telur per harinya.

 

2. Cacing cambuk

Cacing cambuk dapat masuk ke dalam tubuh dan cacing dewasa memiliki panjang sekitar 4-5 cm. Cacing ini mampu bertelur 5-10 butir per hari. Cacing cambuk biasanya tinggal pada usus besar, serta dapat membenamkan kepalanya pada dinding usus. Pada kasus yang berat, infeksi cacing cambuk dapat menyebabkan anemia.

 

3. Cacing tambang

Cacing yang selanjutnya adalah cacing tambang. Cacing ini mampu bertelur 15-20 ribu butir per hari. Larva cacing tambang dapat menembus kulit kaki dan terbawa oleh pembuluh darah ke dalam usus halus, paru-paru, dan jantung. Infeksi cacing tambang dapat menimbulkan luka yang lebih dalam pada usus sehingga menyebabkan perdarahan yang lebih berat daripada infeksi dari cacing jenis lainnya.

 

4. Cacing pita

Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh akibat mengonsumsi daging sapi, babi, atau ikan yang tidak matang. Selain itu, cacing ini dapat juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air yang terinfeksi telur cacing pita. Cacing ini dapat hidup sampai 30 tahun, dengan ukuran mencapai 25 meter di usia dewasa.

 

5. Cacing kremi

Cacing yang terakhir adalah cacing kremi. Cacing ini biasanya berbentuk kecil dengan warna putih. Cacing kremi bersarang di usus besar, namun pada saat dewasa cacing ini akan berpindah ke anus untuk bertelur. Inilah yang menyebabkan rasa gatal pada anus. Jika digaruk, telur cacing kremi akan pecah dan larva masuk ke dalam dubur. Telur cacing kremi juga dapat bersembunyi pada kuku jari, serta menempel pada pakaian atau handuk sehingga dapat menular pada orang lain.

 

Tanda cacingan pada anak

 

Sebenarnya, tiap cacing memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Bahkan ada beberapa cacing yang tidak memberikan tanda khusus padahal sudah berada di dalam tubuh. Tetapi, berikut ini merupakan tanda umum yang dapat terjadi jika anak mengalami cacingan.

1. Mengalami gangguan pada pencernaan

Tanda cacingan yang pertama terdapat keluhan pada sistem pencernaan. Biasanya yang paling sering dikeluhkan adalah sakit perut yang terjadi terus menerus. Selain itu, perut akan terasa kembung, mual, muntah, diare, hingga buang air besar yang bercampur dengan darah.

 

2. Gatal pada bagian anus

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, infeksi cacing kremi dapat menyebabkan gatal pada bagian anus. Rasa gatal ini bisa terjadi secara terus menerus sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak. Bahkan intensitas gatal dapat meningkat pada malam hari atau pagi hari saat cacing mencapai anus untuk bertelur.

 

3. Tidur tidak nyenyak

Selanjutnya anak akan memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini terjadi karena anak merasa sakit perut hingga gatal pada dubur akibat infeksi cacing. Selain itu, anak yang terinfeksi cacing tambang akan menunjukkan tanda-tanda pucat dan lemas karena cacing yang menghisap darah dari dinding usus.

 

4. Kurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan

Tanda cacingan yang selanjutnya bisa dilihat dari penurunan nafsu makan anak. Akibatnya anak akan mudah mengalami penurunan berat badan yang berdampak pada aspek pertumbuhan lainnya. Sehingga anak mengalami kekurangan nutrisi penting yang terdapat di dalam tubuh seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.

 

5. Sering meludah dan ruam pada kulit

Tanda cacingan pada anak yang terakhir adalah anak sering meludah. Hal ini terjadi karena ada peningkatan air liur akibat cacing. Selain itu muncul ruam pada kulit juga menjadi tanda anak cacingan.

 

Upaya pencegahan cacingan pada anak

 

Sebenarnya cara untuk mencegah cacingan pada anak tidak terlalu sulit. Sebab Anda hanya perlu mengajarkan dan menjaga anak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Caranya dengan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan, menggunting kuku minimal seminggu sekali, menggunakan alas kaki saat keluar rumah, dan mencuci serta mengolah makanan dengan bersih dan matang.

 

Upaya selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah memberikan obat cacing pada anak. Pemberian obat ini bisa Anda lakukan sejak anak berusia 2 tahun. Sebab anak yang berusia 2 tahun biasanya sudah melakukan kontak dengan tanah yang merupakan sumber utama penularan cacing. Pemberian obat dapat Anda ulangi setiap 6 bulan sekali.

 

Jangan lupa juga untuk tetap memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang pada anak, untuk menjaga tumbuh kembangnya. Misalnya dengan memberikan susu Morinaga Chil School Gold dengan Faktor Kecerdasan Multi Talenta dan Faktor Pertahanan Tubuh Ganda. Anda bisa mendapatkan Morinaga Chil School Gold dengan mudah di sini.

 

imbangin nutrisi anak cacingan dengan Morinaga Chil School Gold

 

Salam,

KALCare

 

Sumber:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kapan-balita-perlu-minum-obat-cacing

https://hot.liputan6.com/read/4055604/5-ciri-ciri-anak-cacingan-yang-perlu-diketahui-jangan-anggap-remeh